Liburan mewah menikmati resort mewah, menyelam dan menikmati dunia bawah laut, atau berenang dan berselancar di pantai Jeju Island, Korea Selatan. Inilah imajinasi yang selalu bermain di pikiran saya. Keinginan untuk liburan merah semakin menjadi semenjak melihat tayangan drama Korea yang banyak memamerkan kemewahan objek wisatanya.
Berhemat adalah solusi utama yang bisa saya lakukan sementara ini, namun butuh kerja keras untuk menepis segala godaan. Ajakan hang out dan jalan-jalan ke pusat perbelanjaan adalah ujian terberat saya ketika berhemat. Bagi kamu yang seorang wanita pasti pernah merasakan apa yang saya rasakan.
Kartu pos bergambar Pulau Jeju selalu menjadi motivasi untuk tetap berada pada jalur penghematan. Berikut trik menghemat yang bisa kamu terapkan agar dapat mencapai liburan impianmu;
1. Hemat dan Pelit Itu Berbeda Jauh
Melakukan penghematan untuk traveling bukan berarti mengubah diri menjadi seorang individu yang pelit. Konsisten dalam berhemat berarti kita menjaga pengeluaran dari hal-hal yang tidak perlu. Utamakan kebutuhan dari pada keinginan. Sementara pelit berarti kita enggan mengeluarkan uang sepeserpun walaupun kita tahu kita membutuhkannya.
2. Tutup Mata dan Telinga, Saatnya Jadi Anak Rumahan
Jangan takut untuk disebut sebagai anak “cupu” atau “kurang pergaulan”. Perlu diluruskan, anak gaul bukan berarti seseorang yang hobi berkeliaran di mal dan hang out.
Berhemat tak membuat saya menjadi orang yang jarang keluar rumah untuk berkumpul bersama teman-teman.
Pandai-pandai memilih lokasi, angkringan atau rumah teman menjadi pilihan saya untuk menikmati quality time bersama mereka. Bukankah esensi dari berkumpul adalah berbagi cerita dan bertukar pikiran? Tempat sepertinya bukan masalah utama, kecuali tujuanmu adalah untuk eksis dan posting foto di sosial media.
3.Ubah Rute, dari Konsumtif Menjadi Produktif
Membuka akun Instagram dan melihat tawaran berbagai jenis produk terkadang membuat saya khilaf. Alhasil jatah untuk menabung bulan ini pun terkorbankan. Menyadari kebiasaan tersebut berakibat fatal, maka keluar dari zona nyaman adalah solusinya. Dari konsumtif menjadi produktif. Menjadi seorang reseller bukanlah ide buruk, tak perlu banyak modal dan aktif promosi di sosial media adalah hal yang hal yang bisa dilakukan siapa saja.
4. Saatnya Bertransformasi Menjadi Kreatif
Undangan pesta ulang tahun, tak jarang saya mengalami undangan tersebut lebih dari sekali dalam sebulan. Kado ulang tahun pun masuk dalam anggaran saya hampir setiap bulannya.
Berawal dari rajinnya membuka akun Instagram, berbagai inspirasi pun banyak bermunculan.
Kado ulang tahun yang dibuat dengan hand made menjadi pilihan tepat. Mulai belajar secara otodidak membuat scrapbook, stopmotion, scrabframe, hingga notebook dari kain fanel.
Selain mendapatkan ilmu baru dan menghemat anggaran, saya juga bisa bebas berkreativitas.
5. Jangan Terus Turuti Hasrat Untuk Makan di Luar, Memasak Lebih Baik
Memasak tak harus mengolah bahan menjadi sayur dan lauk pauk. Saya cukup percaya diri dengan kemampuan memasak saya, karena itu saya lebih suka masak sendiri di rumah. Bayangkan, memasak nasi saja sudah cukup untuk menghemat. Di warung makan harga nasi sekitar Rp 2000 hingga Rp 3000, jika kamu hanya membeli lauk atau sayur tanpa nasi, maka kamu sudah berhasil berhemat.
6. Berhentilah dari Percobaan Bunuh Diri
Beberapa teman yang mengaku sedang dalam proses penghematan, mereka tak ragu untuk mengurangi jatah makan harian, tapi anehnya kebiasaan membeli sebungkus rokok masih tetap berlanjut.
Entahlah, saya masih tak mengerti dengan pola pikir mereka. Selain merugikan diri sendiri dan orang di sekeliling, merokok juga cukup merogoh kocek. Dibandingkan membeli sebungkus rokok yang mematikanmu secara perlahan, tidakkah lebih baik membeli makanan bergizi atau buah-buahan sebagai pengganti.
7. Jangan Malas Untuk Berjalan
Simpan motormu di garasi. Barang 500 mter hingga 1 km jangan malas untuk menggerakan kakimu menuju tempat tujuan. Selain menghemat biaya bensin, hitung-hitung sebagai sebagai olah raga agar bisa traveling dalam kondisi fit.
8. Paksa Isi Dompetmu Agar Tidak Serakah
Belanja kebutuhan bulanan memang hal rutin yang tak dapat saya hindari sebagai wanita. Mencatat kebutuhan pokok dan membawa uang dalam jumlah pas ternyata cukup evektif jika diterapkan. Saya dipaksa untuk tidak tergiur dengan keinginan membeli barang yang tak dibutuhkan. Tidak membawa kartu kredit dan kartu ATM juga bisa jadi cara yang sangat jitu.
9. Jangan Ragu Lakukan Fitness Rutin
Ketergantungan dengan jasa laundry adalah hal rawan bagi orang yang sudah bekerja di kantor. Kamu bisa memanfaatkan waktu liburmu untuk sekedar memcuci pakaian di rumah dengan kekuatan tangan. Anggap saja kamu sedang melakukan fitness untuk mengencangkan otot lengan. Mencuci tak akan menyita waktu istirahatmu, 1 jam cukup untuk melakukannya.
10. Konsisten, Konsisten, dan Konsisten
‘Waktu itu saya duduk duduk di teras rumah, saya melihat ember yang kemarin kosong sekarang terisi penuh karena tetesan air dari kran bocor, saya sadar, menabung tak perlu dilakukan dalam jumlah besar, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit, asal konsisten melakukannya.’ Begitulah ucapan Bu Ati, seorang ibu pemilik Rumah Eyang Guest House di Jogja yang menyadarkan saya betapa simpelnya konsep menabung.
Tak ada yang tak mungkin untuk mewujudkan liburan mewahmu. Niat adalah amunisi awal untuk memulainya.
SOURCE